KOTABARU, GK – Kerjasama strategis antara Universitas Lambung Mangkurat (ULM) dan PT Pelsart Tambang Kencana (PTK) resmi dimulai melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dan Perjanjian Kerjasama Beasiswa pada Kamis, 21 November 2024. Acara berlangsung di Gedung Laboratorium Terpadu ULM Banjarbaru dengan dihadiri Direktur PTK, Muliawan Margadana, Rektor ULM, Prof. Dr. Akhmad, SE, MS, beserta jajaran rektorat dan staf perusahaan dari Jakarta serta lokasi operasional.
Dalam sambutannya, Direktur PTK Muliawan Margadana menyampaikan bahwa PT Pelsart Tambang Kencana, yang bergerak di sektor pertambangan emas di Kecamatan Sungai Durian dan Kecamatan Pamukan Barat, berkomitmen untuk memberikan kontribusi nyata melalui program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM).
“Walaupun perusahaan kami masih dalam tahap konstruksi, kami serius menjalankan program CSR, terutama di bidang pendidikan. Kami berharap kerjasama ini menjadi langkah awal untuk mendukung peningkatan kualitas pendidikan di desa-desa terdampak operasional perusahaan,” ungkap Muliawan.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada ULM atas penerimaan dan dukungan terhadap kerjasama ini. “Melalui pendidikan, kami ingin berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Kotabaru,” tambahnya.
Rektor ULM, Prof. Dr. Akhmad, SE, MS, menyambut baik kerjasama ini dan mengapresiasi niat mulia PTK dalam meningkatkan mutu pendidikan dan sumber daya manusia. Beasiswa yang disediakan akan memberikan kesempatan bagi mahasiswa dari wilayah terdampak perusahaan untuk mengakses pendidikan tinggi yang berkualitas.
Namun, Rektor menegaskan pentingnya seleksi masuk perguruan tinggi yang tetap mengikuti ketentuan nasional. Ia juga menyarankan adanya bimbingan belajar bagi siswa sekolah menengah di wilayah kerja PTK sebagai persiapan menghadapi ujian masuk perguruan tinggi.
“Nota kesepahaman ini diharapkan membawa manfaat besar, tidak hanya bagi ULM dan PTK, tetapi juga bagi masyarakat di Kabupaten Kotabaru. Pendidikan yang berkualitas adalah kunci bagi kesejahteraan dan pembangunan daerah,” tutup Prof.
Akhmad.Kerjasama ini menjadi langkah signifikan dalam mendukung pengembangan pendidikan di daerah terdampak operasional pertambangan, sekaligus memperkuat sinergi antara dunia akademik dan sektor industri. [Yan]
