BATULICIN, Dengan tujuan untuk menuju akreditasi perpustakaan yang terkelola dan tertata sesuai dengan Standar Nasional Perpustakaan (SNP), Dinas Perpustakaan Dan Arsip Daerah (Dispersip) Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan menggelar sosialisasi pembinaan perpustakaan kepada pengelola perpustakaan sekolah di Tanah Bumbu Kamis (16/5/2024) di Studio Mini Dispersip Tanbu Kelurahan Gunung Tinggi Kecamatan Batulicin.
Kepala Dispersip Tanbu Yulia Ramadani menyampaikan. Di era 5.0 saat ini , Dispersip berperan penting dalam pengembangan perpustakaan.
Khususnya di Tanah Bumbu, maka di situ pula tempat untuk pendidikan dan pembelajaran seumur hidup termasuk pengembangan kemasyarakatan.
“Berkenaan itu Dispersip Kabupaten Tanbu yang melaksanakan tugas pemerintahan dalam bidang perpustakaan maka hal ini berfungsi sebagai pembina perpustakaan rujukan.”kata Yulia Ramadhani saat membuka acara sosialisasi.

Menurutnya, Standar nasional perpustakaan saat ini mencakup infrastruktur bangunan, tekhnologi informasi serta sumberdaya manusia Dimana penerapan SNP tersebut di lakukan melalui kegiatan akreditasi perpustakaan.
“Saat ini jumlah perpustakaan sekolah di Kabupaten Tanbu sebanyak 206 perpustakaan,dan saat ini perpustakaan sekolah yang terakreditasi baru sebanyak 39,dengan kata lain masih banyak perpustakaan yang belum sesuai standar nasional,”ujarnya.
Dia menambahkan, akreditasi perpustakaan merupakan rangkaian kegiatan proses pengakuan normal oleh lembaga akreditasi perpustakaan yang menyatakan bahwa lembaga tersebut telah memenuhi persyaratan guna melakukan kegiatan pengelolaan perpustakaan.
“Adapun lembaga yang memiliki hak melakukan kegiatan akreditasi perpustakaan dan mengeluarkan sertifikasinya adalah perpustakaan nasional Republik Indonesia melalui Direktorat standarisasi dan akreditasi.
Di sampaikan Pustakawan Madya Provinsi Kalsel Arbayah dalam hal ini Perpustakaan Provinsi Kalsel, kegiatan ini dalam rangka bersiap untuk mengembangkan diri menuju standar perpustakaan nasional (SNP) melalui peningkatan kapasitas pengelola perpustakaan di tiap sekolah.
“Kegiatan ini menargetkan peningkatan akreditasi pada pengelola perpustakaan serta peningkatan pada pustakawan,” ujarnya.
“Yang jelas ini adalah menjadi persiapan untuk mengikuti akreditasi perpustakaan tahun 2024 ,semoga apa yang kami sampaikan ini pengelolaan perpustakaan di Tanah Bumbu akan lebih banyak dari tahun kamarin” kata Arbayah selaku narasumber kegiatan sosialisasi pembinaan perpustakaan.
Senada di sampaikan Pustakawan Madia Abdilah, melalui sosialisasi tersebut harapan’nya perpustakaan yang di kelola bisa mencapai SNP dan menuju lebih baik.
Sekarang ini ucapnya, banyak perpustakaan yang belum berstandar nasional ,maka upaya yang di lakukan untuk mencapai kearah itu di perlukan 1000 judul buku.
“Sekarang ini banyak yang belum mencapai itu ,tentu kami berupaya untuk membina para pengelola perpustakaan agar standar itu tercapai dan pada gilirannya bisa mengikuti akreditasi, tentu harus banyak yang di lengkapi syaratnya dengan 1.000 judul buku dan harus terdaftar nomor pokok perpustakaan (NPP),” pungkasnya. [joni].