Event tahunan itu gagas oleh Pemkab Kotabaru melalui Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga Disparpora) Kotabaru yang berlangsung dari 27-28 Juli 2024
Pesta laut ini menjadi perhatian publik dalam rangka melestarikan budaya dan kearifan lokal. Event ini merupakan sebuah selamatan laut yang dilaksanakan masyarakat. Selain itu beragam bentuk acara dan hiburan adat mulai dari penampilan masyarakat dalam kelihaiannya batiti ditali yang merupakan ciri khas suku rampa,balap kapal nelayan,tarian tradisional hingga acara syukuran laut.
Bupati Kotabaru dalam sambutannya menyampaikan, bahwa atas nama pemerintah kabupaten Kotabaru,saya menyambut baik dan mengapresiasi atas terselenggaranya acara pesta adat mapparetasi pulau manti ini merupakan sebuah acara yang dinanti nanti oleh masyarakat Kotabaru dalam rangka mengembangkan potensi wisata budaya dan adat masyarakat nelayan.
Mapparentasi yang setiap tahun dilaksanakan oleh para nelayan bertujuan untuk memohon kepada Allah SWT agar para nelayan selalu diberikan kesehatan dan keselamatan sekaligus sebagai wujud rasa syukur atas nikmat Allah yang telah diberikan keselamatan perolehan tangkapan ikan.
“Saya berharap melalui acara ini semoga kabupaten Kotabaru lebih dikenal oleh khalayak ramai baik ditingkat provinsi maupun nasional hingga mendunia”ucap Bupati.
Sementara Kepala Disparpora Sony Tua Halomoan menambahkan, bahwa acara ini adalah bentuk rasa syukur nelayan,khususnya Desa Rampa Pulau Sebuku atas rezeki yang didapatkan selama ini.
“Ini adalah termasuk event kalender wisata,ritual ini hanya digelar dikotabaru dan menjadi daya tarik sebagai event budaya pesisir,”terang Kadis Disparpora Kotabaru ini
Dapat diketahui pada acara tersebut juga diisi dengan penyerahan hadiah lomba yang digelar selama 2 hari di Pulau manti diantaranya futsal turnamen,volleyball turnamen dan lomba turnamen balap perahu.[Yandi
