Beranda Berita Hadapi Cuaca Ekstrem, Bupati Instruksikan BPBD Tingkatkan Kesiapsiagaan

Hadapi Cuaca Ekstrem, Bupati Instruksikan BPBD Tingkatkan Kesiapsiagaan

0

BATULICIN – Cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Tanah Bumbu dalam beberapa hari terakhir menjadi perhatian serius Pemerintah Daerah. Derasnya hujan, disertai petir dan angin kencang yang mengguyur sejumlah wilayah, tak hanya mengganggu aktivitas warga, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran akan potensi bencana yang lebih besar.

Merespons situasi ini, Bupati Tanah Bumbu, H. Andi Rudi Latif, menginstruksikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanah Bumbu untuk meningkatkan kesiapsiagaan. Instruksi ini bukan sekadar peringatan biasa, tetapi sebuah seruan tegas agar seluruh elemen pemerintah daerah bergerak cepat dan terukur dalam melindungi masyarakat dari dampak buruk cuaca ekstrem.

Sebagai langkah nyata, BPBD Tanah Bumbu mengaktifkan program BPBD BerAKSI dengan melaksanakan berbagai kegiatan kesiapsiagaan. Pada Jumat (10/04/2025), tim BPBD turun langsung ke lapangan dengan menyiagakan peralatan tanggap darurat, menggelar patroli di daerah-daerah rawan bencana, serta melakukan sosialisasi kepada warga.

“Langkah ini bertujuan untuk memantau situasi secara langsung dan memberikan rasa aman kepada masyarakat di wilayah rawan bencana,” ujar Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Tanah Bumbu, H. Sulhadi.

Ia menegaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan berbagai peralatan, mulai dari perahu karet, pelampung, gergaji mesin, hingga lampu penerangan darurat, guna menunjang kecepatan dan ketepatan dalam merespons situasi darurat. Tim reaksi cepat juga disiagakan selama 24 jam untuk memastikan penanganan bencana dapat dilakukan tanpa penundaan.

“Dengan kondisi cuaca yang masih belum bersahabat, kita harus selalu siap siaga. Kesiapan ini penting agar dapat meminimalisir risiko dan kerugian yang mungkin terjadi,” tegasnya.

Selain itu, BPBD juga mengingatkan masyarakat agar lebih waspada, terutama yang tinggal di kawasan lereng bukit, bantaran sungai, serta wilayah pesisir. Ancaman bencana seperti tanah longsor, banjir bandang, pohon tumbang akibat angin kencang, hingga banjir rob akibat pasang laut, bisa terjadi sewaktu-waktu.

Warga diminta untuk segera melaporkan kepada pihak berwenang apabila menemukan tanda-tanda potensi bencana, seperti retakan tanah, debit air sungai yang naik secara drastis, atau pohon-pohon besar yang mulai miring.

Situasi ini menjadi pengingat bahwa upaya penanggulangan bencana bukan hanya tugas pemerintah, melainkan juga membutuhkan kesadaran dan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat. Dengan kolaborasi dan kesiapsiagaan, risiko bencana dapat ditekan, dan keselamatan warga bisa lebih terjamin.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version