BATULICIN – Diliputi api cemburu hingga membutakan logika RI (32), warga Desa Batu Ampar, Kecamatan Simpang Empat, Tanah Bumbu ini, tidak mampu menahan emosi karena mantan istrinya telah menikah lagi, RI nekat menganiaya dua orang yang pernah ia sebut keluarga: mantan istri dan suami barunya.
Tragedi berdarah itu terjadi pada Minggu malam, 13 Oktober 2024, sekitar pukul 20.00 WITA, di rumah korban yang berada di Jalan Perintis. Pelaku sempat melarikan diri, namun akhirnya berhasil ditangkap oleh polisi beberapa bulan kemudian.
Kapolres Tanah Bumbu AKBP Arief Prasetya, melalui Kasi Humas IPTU Jonser Sinaga, menjelaskan bahwa setelah menerima laporan, polisi langsung melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap pelaku.
“Pelaku berhasil ditangkap oleh Unit Reskrim Polsek Satui bersama Unit Resmob Satreskrim Polres Tanah Bumbu, dengan dukungan Unit Resmob Satreskrim Polres Tapin. Penangkapan dilakukan pada Minggu, 20 April 2025, pukul 13.45 WITA di Jalan Saluran, Desa Tungkap, Kecamatan Binuang, Kabupaten Tapin. RI diamankan tanpa perlawanan dan kini dijerat Pasal 351 Ayat 1 KUHP tentang penganiayaan,” ungkap IPTU Jonser.
Kronologi kejadian bermula saat RI datang ke rumah mantan istrinya menggunakan sepeda motor. Tanpa banyak bicara, ia mendobrak pintu rumah sambil membawa sebilah parang. Dalam kondisi penuh amarah, RI langsung mengejar suami korban dan membacok punggungnya berulang kali hingga terluka parah. Ia juga menyerang mantan istrinya, membacok bagian punggung hingga menyebabkan luka dalam yang memerlukan sembilan jahitan.
Setelah melakukan aksinya, pelaku sempat merusak sejumlah perabotan rumah sebelum melarikan diri.
Kapolsek Satui, AKP Hardayah saat dihubungi melalui pesan wa nya oleh awak media, mengungkapkan bahwa motif utama pelaku adalah cemburu karena mantan istrinya telah membina rumah tangga baru. “Pelaku memang sebelumnya ada masalah, cemburu ,” ujar AKP Hardayah
Saat ini, RI telah diamankan di Polsek Satui untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.[joni
