KOTABARU, GK – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kotabaru menghadirkan suasana penuh makna sepanjang bulan suci Ramadhan. Berbagai kegiatan yang melibatkan warga binaan, keluarga mereka, dan masyarakat sekitar digelar, menciptakan momen kebersamaan sekaligus memperkuat nilai-nilai keagamaan.
Kalapas Kelas IIA Kotabaru, Doni Hardiansyah, menegaskan bahwa program ini merupakan bentuk nyata komitmen Lapas dalam mendukung pembinaan warga binaan, bukan hanya dari aspek kedisiplinan, tetapi juga dalam pembentukan karakter religius. “Rangkaian kegiatan kami meliputi Buka Puasa Bersama, Khataman Al-Qur’an, dan Bantuan Sosial,” ungkap Doni kepada genpikalsel.com, Rabu (19/3/2025).
Pada Minggu (16/3/2025), Lapas Kelas IIA Kotabaru menggelar Buka Puasa Bersama yang mempertemukan petugas dengan warga binaan dalam suasana penuh kehangatan. Acara ini bukan sekadar berbagi hidangan, tetapi juga menjadi simbol kebersamaan dan solidaritas di dalam lingkungan Lapas.
“Acara ini bertujuan memperkuat rasa kekeluargaan dan solidaritas di dalam lingkungan Lapas,” jelas Doni. Di tengah rutinitas yang penuh keterbatasan, momen ini menghadirkan sejenak kehangatan keluarga bagi para warga binaan. Gelak tawa, perbincangan ringan, dan kebersamaan dalam doa menciptakan atmosfer yang sarat makna.
Masih di hari yang sama, Lapas Kotabaru juga menggelar Khataman Al-Qur’an, menandai selesainya tadarus 30 juz yang telah dilaksanakan oleh warga binaan. Kegiatan ini dilanjutkan dengan ceramah keagamaan dan doa bersama, menghadirkan suasana yang khusyuk dan penuh harapan. “Kami berharap Al-Qur’an dapat menjadi pedoman hidup bagi warga binaan dalam menjalani kehidupan mereka, baik saat ini maupun setelah kembali ke masyarakat,” ujar Doni. Bagi sebagian warga binaan, kegiatan ini bukan hanya menjadi pengisi waktu, tetapi juga jalan menemukan kedamaian batin dan harapan untuk masa depan yang lebih baik.
Tak hanya berfokus pada kegiatan di dalam Lapas, kepedulian juga diwujudkan melalui penyaluran bantuan sosial berupa paket sembako kepada keluarga warga binaan dan masyarakat sekitar. Langkah ini menjadi bukti bahwa kepedulian tidak mengenal sekat. “Kami ingin berbagi keberkahan Ramadhan dan meringankan beban masyarakat, terutama keluarga warga binaan yang membutuhkan,” ungkap Doni.
Bantuan ini disambut dengan penuh rasa syukur oleh para penerima. Bagi mereka, uluran tangan seperti ini bukan hanya soal materi, tetapi juga bukti bahwa ada harapan dan perhatian yang tetap terjalin meskipun anggota keluarga mereka tengah menjalani hukuman.
Kalapas Doni Hardiansyah berharap kegiatan ini tidak sekadar menjadi tradisi tahunan, tetapi juga membawa dampak nyata dalam membangun karakter dan semangat kebersamaan. “Kami berharap warga binaan semakin memahami nilai kebersamaan, memperkuat keimanan, dan siap menjadi individu yang lebih baik saat kembali ke masyarakat. Untuk masyarakat luas, kami ingin terus membangun hubungan yang harmonis dan saling mendukung. Mari bersama-sama menjaga kebersamaan ini agar membawa manfaat bagi semuanya,” pesannya.
Dengan serangkaian kegiatan penuh makna ini, Lapas Kotabaru membuktikan bahwa di balik jeruji besi, masih ada cahaya harapan dan perubahan. Suasana Ramadhan di dalam Lapas diharapkan menjadi awal dari transformasi bagi para warga binaan untuk menjadi pribadi yang lebih baik saat mereka kembali ke tengah masyarakat. [Yandi].
