KOTABARU, GK – Gedung Paris Barantai pagi itu dipenuhi semangat muda yang membara. Tepat pada Kamis, 10 April 2025, sebanyak 135 pelajar pilihan dari seluruh penjuru Kabupaten Kotabaru berkumpul, membawa satu harapan mulia: mengibarkan Sang Saka Merah Putih di peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-80.
Mereka bukan sekadar siswa biasa. Mereka adalah pelajar tangguh, penuh disiplin, dan dibekali semangat nasionalisme tinggi, siap menjalani seleksi ketat Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kabupaten Kotabaru Tahun 2025.
Seleksi resmi dibuka oleh Pemerintah Daerah Kotabaru, melalui sambutan Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Minggu Basuki. Dalam pesannya, ia menekankan bahwa menjadi Paskibraka adalah kehormatan besar yang hanya bisa diraih oleh mereka yang siap secara fisik, mental, dan jiwa patriotik.
“Paskibraka bukan hanya tentang baris-berbaris, tapi tentang tanggung jawab besar di pundak kalian. Jadilah pelajar yang tidak hanya hebat di lapangan, tapi juga menjadi teladan di masyarakat,” ujarnya tegas.

Seleksi ini bukan perkara mudah. Dalam tiga hari ke depan, para peserta akan menjalani serangkaian tahapan mulai dari parade, tes kesehatan, fisik, wawancara, hingga psikotes. Semua dilakukan dengan sistem seleksi berbasis aplikasi Transparansi Paskibraka—sebuah langkah maju untuk menjamin seleksi yang jujur, akurat, dan bebas dari kecurangan.
Melinda Ratna Agustina, Kepala Badan Kesbangpol Kotabaru, menjelaskan bahwa peserta yang mendaftar berasal dari siswa kelas X SLTA sederajat, terdiri dari 68 laki-laki dan 67 perempuan, semua telah lolos tahap verifikasi awal.
“Ini adalah bentuk komitmen kami untuk memilih putra-putri terbaik, yang benar-benar pantas berdiri tegak membawa nama baik daerah, sekolah, dan tentu saja bangsa,” katanya.
Acara pembukaan dihadiri pula oleh jajaran Forkopimda, Staf Ahli Setda, kepala SKPD, serta para pelatih dan tim seleksi, menambah khidmat dan semarak momen penting ini.
Di tengah derasnya tantangan zaman, generasi muda Kotabaru membuktikan bahwa semangat nasionalisme belum pudar. Mereka berdiri tegak, siap mengemban tugas mulia: menjadi bagian dari sejarah, mengibarkan Merah Putih di langit kemerdekaan Indonesia.[Yandi