BATULICIN, PT Pelindo (Persero) Cabang Batulicin, di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalsel, menggelar sosialisasi mekanisme peranjangan tambat di lingkungan PT Pelindo (Persero) Regional 3 kepada pengguna jasa, Rabu, (3/7/2024).
Sosialiasi ini dilaksanakan dalam rangka penerapan tarif layanan jasa tambat untuk standarisasi pola operasi segmen jasa kepelabuhanan pada setiap pelabuhan.
Peserta yang berhadir mengikuti kegiatan sosialisasi berasal dari KSOP Kelas II Kotabaru – Batulicin, KSOP Kelas III Satui, Danlanal Tanah Bumbu, Ketua DPC INSA Kotabaru – Tanah Bumbu, Ketua DPC ISAA Kotabaru – Tanah Bumbu, dan pihak perwakilan pengguna jasa kepelabuhanan.
Dalam sambutannya Akhmad Fendy Suhono selaku Kasi LaLa KSOP Kelas III Satui menyampaikan apresiasinya terhadap PT Pelindo karena dalam setiap penerapan peraturan terbaru tentang pelayanan jasa kepelabuhanan selalu melakukan sosialisasi terlebih dahuluh dengan pihak terkait.
“Kami mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan oleh PT Pelindo (Persero) karena dengan adanya kegiatan seperti ini informasi dapat tersampaikan dengan jelas dan detail kepada pengguna jasa terkait penerapan kebijakan,” ujarnya.
General Manager PT Pelindo (Persero) Cabang Batulicin, Ari Sudarsono menyampaikan penerapan mekanisme tarif jasa tambat dalam rangka mengakomodir kepentingan pengguna jasa terhadap pelayanan jasa kepelabuhanan.
“Seperti perpanjangan waktu tambat,” imbuhnya.
Ia juga menginformasikan bahwa diharapkan ketentuan teknis penerapan jasa tambat dapat segera berlaku per 10 Juli 2024.
Ari juga menyampaikan terkait pelaksanaan penerapan Auto Gate Otomatis di PT Pelindo (Persero) Regional 3 Sub Regional Kalimantan Pelabuhan Batulicin akan diberlakukan pembayaran non tunai/cashless pertanggal 25 Juli 2024.
“Sehingga dihimbau kepada masyarakat dapat menyiapkan kartu elektronik pembayaran saat memasuki area Pelabuhan.
Pelindo sebgai perusahaan yang bergerak menjalankan bisnis penyedia jasa fasilitas kepelabuhanan berkomitmen memberikan pelayanan terbaik baik terhadap pengguna jasa maupun masyarakat.” Pungkas Ari. [.
