Kadis Dinkes Kotabaru. Foto; Istemewa.
KOTABATU, Kasus dugaan penyalahgunaan kecubung marak terjadi belakangan ini di wilayah Kalsel.
Parahnya, puluhan orang harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit hingga ada dua dinyatakan meninggal dunia
Menanggapi maraknya kasus mabuk kecubung akhir-akhir ini, menurut Kepala Dinas Kesehatan Kotabaru Erwin Simanjuntak tak lepas dari dampak negatif sesuatu yang viral di media sosial.
“Pasalnya, tak jarang membuat penasaran hingga ada yang ingin coba-coba dan pada akhirnya menjadi korban,”ucap Erwin Simanjuntak didampingi Plt Kabid Pelayanan Kesehatan, Mohammad Ukas., Plt Kabid Sumber Daya Kesehatan Akhmad Saleh, dan Kasubbag Perencanaan, H. Suguannor, SKM, Selasa, (16/7/2024).
“Awalnya ada yang tidak tahu dan setelah melihat jadi pengen coba-coba. Apalagi saat ada masalah atau tidak punya uang banyak lalu mereka mencoba-coba, hingga terjadilah kejadian seperti ini,” ungkapnya Erwin saat dikonfirmasi awak media diruang kerjanya.
Tentunya untuk siap menangani korban-korban penyalahgunaan tanaman yang mengandung zat adiktif atau bahan candu itu.
“Untuk itu kita akan terus memantau dan mengawasi di lapangan. Termasuk juga Desa, camat dan lurah ikut memantau,” kata Erwin
Sementara, untuk data korban yang saat ini kami diperoleh ada 49 orang, diantaranya, ada 47 korban dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambang Lihum, Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) yang diduga mabuk kecubung, dan dua di antaranya dilaporkan meninggal dunia.
“Namun adapun informasi yang kami dapat bahwa ada salah satu masyarakat berstatus di kabupaten Kotabaru yang di duga terindikasi penyalahgunaan tanaman kecubung atau bahan candu tersebut, namun saat ini kami masih belum menemukan keberadaan si korban ini,” tuturnya
menurutnya, tak menutup kemungkinan tanaman kecubung ini nantinya masuk kategori narkotika sama halnya obat zenit dan tanaman ganja.
“Saat ini, juga masih dalam proses kajian. Apakah yang dikonsumsi korban itu termasuk dalam kategori narkoba atau zat adiktif lainnya,” bebernya
Kendati demikian, dirinya tetap meminta masyarakat untuk berhati-hati. Terlebih kejadian ini merupakan fenomena baru di Kalimantan Selatan.
“Saya menghimbau kepada masyarakat terutama tokoh masyarakat, tokoh agama dan lainnya ikut berpartisipasi dalam mengawasi penyalahgunaan kecubung,” pungkasnya Kepala Dinas Kesehatan Kotabaru Erwin Simanjuntak. [yandi]