KOTABARU, Harga gas elpiji bersubsidi 3 kg pada tingkat pengecer tidak resmi di sejumlah tempat di Kabupaten Kotabaru terjadi lonjakan harga bahkan hingga Rp 50 ribu per tabung, jauh di atas harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan. Masyarakat setempat mengeluhkan lonjakan harga yang membebani ekonomi rumah tangga, terutama bagi mereka yang sangat bergantung pada elpiji bersubsidi. Namun, salah satu pihak agen di wilayah itu berdalih bahwa mereka telah menjual sesuai HET, meski harga di tingkat pengecer masih tetap tinggi.
Inah (50), seorang penjual kue keliling di Desa Rampa, Kecamatan Pulau Laut Utara (PLU) mengutarakan keluhannya,
“Saya heran kenapa harga gas 3 kg ini sangat mahal sekali di pengecer. Saat saya membeli gas 3 kg di warung pengecer, harganya Rp 50.000 per tabung. Saya mencari tempat lain, tetapi harganya tetap tidak jauh berbeda, bahkan mencapai Rp 55.000 per tabung.” Ungkapnya.
“Padahal Elpiji 3 kg ini bersubsidi, masa harganya jauh melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET). Kasihan kami rakyat yang kurang mampu harus membeli harga setinggi itu,” tambahnya dengan nada prihatin.
“Semoga pemerintah dan pihak-pihak terkait dapat membantu kami rakyat kecil ini mengenai tingginya harga gas Elpiji 3 kg ini, sehingga meringankan beban kami,” harapnya.
Sementara itu, Syaiful, Pelaksana Harian dari PT. Hj Harmiyani Jailani, menjelaskan bahwa pihaknya berupaya menjual gas Elpiji 3 kg sesuai dengan HET (Harga Eceran Tertinggi), yakni Rp 28.000, khususnya di wilayah Pulau Laut Utara. “Pengambilan gas Elpiji 3 kg di agen/pangkalan saat ini juga harus menggunakan nomor NIK KTP warga, dan sistem ini sangat baik untuk memastikan pendistribusian yang tepat,” jelas Syaiful kepada genpikalsel, Jumat (7/11/2024).
Syaiful menegaskan bahwa agen atau pangkalan yang melakukan pelanggaran akan diberikan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku. “Jika ada yang menjual di atas harga HET yang ditetapkan, sanksinya bisa dihentikan sementara atau diberhentikan selamanya, dan diberikan kepada agen lain yang berada di desa tersebut,” ujarnya.
“Dengan adanya perhatian dari pemerintah dan kerja sama antara agen dan masyarakat, diharapkan masalah kenaikan harga gas Elpiji 3 kg ini dapat segera teratasi dan stabil kembali,” pungkasnya. [Yandi].