BATULICIN, genpikalsel.com,
Dalam satu bulan Puskesmas Batulicin di Kabupaten Tanah Bumbu (Tambu)
menangani Kasus penyekit Infeksi Saluran Pernafasan (ISPA) yang dialami anak-anak sampai remaja hingga sampai 300 kasus. Kendati demikian penyebab ISPA pada pasien yang ditangani penyebabnya bukan karna kabut asap dampak Karhutla.
Hal ini sebagaimana disampaikan Kepala Puskesmas Batulicin, dr. Laurensius Lungan, M.H. kepada wartawan genpikalsel.com di Kantor Camat Batulicin saat mengikuti kegiatan pelepasan Kafilah, Sabtu (7/10/2023).
“Pengelola program ISPA kami di Puskesmas Batulicin itu dalam satu bulan ada sekitar 300 Kasus ISPA yang ditangani,” kata
Laurensius
Lanjutnya 300 Kasus ISPA tersebut pada umumnya diderita olah anak-anak dan remaja, lalu dari yang terdampak ISPA itu menurut analisa kasus belum ada yang terdampak ISPA akibat kabut asap Karhutla.
“Kalau yang terdampak lantaran kabut asap Karhutla itu belum ada kami tangani,”jelas Laurensius.
ISPA yang ditangani Puskesmas Batulicin lanjutnya, rata-rata anak-anak dan remaja, yang kemungkinan karena jajan, minum es ada pemanisnya,” terangnya.
Laurensius menghimbau kepada warga khususnya di wilayah Batulicin untuk bisa menggunakan masker di dekat titik-titik lokasi yang terdampak Karhutla.
“Jadi kita memang kasus ISPA itu rata-rata perbulan 200 atau 300 kasus yang kami tangani mesti tidak kemarau, kecuali memang ada meningkat 300 menjadi 600 kasus baru benar-benar kita teliti, intinya aman tidak ada ISPA penyebab asap Karhutla yang kita tangani,”pungkas Laurensius.[joni