Kotabaru, GK – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Meteorologi Kelas III Gusti Syamsir Alam mengeluarkan peringatan dini terkait potensi banjir pesisir (rob) di wilayah Kotabaru dan Tanah Bumbu. Fenomena ini disebabkan oleh pasang maksimum air laut yang bersamaan dengan fase Bulan Purnama, diperkirakan akan meningkatkan ketinggian muka air laut hingga maksimum.
Informasi ini disampaikan langsung oleh Kepala Stasiun BMKG Gusti Syamsir Alam, Erik Handono, melalui pesan WhatsApp kepada media Genpikalsel, Sabtu (14/12/2024) pukul 11.18 WITA. Berdasarkan data water level dan prediksi pasang surut, banjir pesisir berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Kalimantan Selatan, khususnya perairan Kotabaru dan Tanah Bumbu, pada rentang tanggal 14–21 Desember 2024 antara pukul 17.00 hingga 22.00 WITA.
“Ketinggian air laut maksimum diperkirakan mencapai 2,9 meter,” ujar Erik.
Dampak dan Langkah Antisipasi
Potensi banjir ini diperkirakan berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti kegiatan bongkar muat, pemukiman pesisir, tambak garam, dan perikanan darat. Untuk itu, masyarakat dihimbau tetap waspada dan siaga.
“Masyarakat diharapkan untuk memperhatikan pembaruan informasi cuaca dari BMKG, khususnya terkait wilayah Kabupaten Kotabaru dan Tanah Bumbu,” tegas Erik.

Untuk informasi lebih lanjut, masyarakat dapat menghubungi Call Center Stasiun Meteorologi Gusti Syamsir Alam di nomor +62 811 5578 787, mengikuti akun media sosial @cuacakotabaru, atau mendatangi kantor BMKG Stasiun Meteorologi Gusti Syamsir Alam di Jalan Raya Stagen Km.10, Kotabaru, Kalimantan Selatan, dengan Kode Pos 72114.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kotabaru, Lathifu Arsyiono, turut mengingatkan masyarakat pesisir untuk segera mengamankan barang berharga agar mudah dipindahkan jika diperlukan.
“Kami terus melakukan patroli untuk memantau ketinggian air dan siap membantu masyarakat jika dibutuhkan,” ungkapnya.
Ia juga menegaskan pentingnya kesiapsiagaan warga pesisir dalam menghadapi potensi banjir ini.
“Kami berharap masyarakat dapat lebih siap dan waspada, sehingga dampak negatif dari banjir pesisir dapat diminimalisir,” pungkas Lathifu.[Yandi]