BATULICIN, GK – Tanggal 7 Februari merupakan hari bersejarah bagi masyarakat Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Pada tanggal tersebut, tepatnya tahun 1946, terjadi pertempuran heroik di Pagatan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Untuk mengenang peristiwa tersebut, Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu bersama masyarakat setempat rutin memperingatinya sebagai Hari Pahlawan 7 Februari.
Tahun ini, peringatan akan diisi dengan Haul Pahlawan 7 Februari yang digelar pada Malam Jumat, 6 Februari 2025. Acara tersebut diselenggarakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Tanah Bumbu sebagai bentuk penghormatan kepada para pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan.
Selain haul, peringatan juga akan dimeriahkan dengan Lomba Napak Tilas, yang akan dimulai tepat pukul 00.00 WITA. Kepala Bakesbangpol Tanah Bumbu, Nahrul Fajeri, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menelusuri kembali jejak perjuangan para pahlawan.
“Napak tilas ini kita adakan atas arahan pimpinan, yaitu Bupati dan Sekda. Kita ingin mengajak masyarakat mengenang perjuangan para pahlawan yang telah mengorbankan jiwa dan raga untuk kemerdekaan,” ungkap Nahrul, Senin (3/2/2025).
Menariknya, lomba ini terbuka untuk umum, khususnya masyarakat Tanah Bumbu berusia 16 hingga 50 tahun yang memiliki KTP Tanbu. Peserta diwajibkan mengenakan pakaian ala pahlawan, menambah kesan dramatis dalam mengenang perjuangan masa lalu. Lomba akan dimulai dari depan Kantor Kecamatan dan berakhir di Tugu 7 Februari, dengan total hadiah mencapai Rp 31,5 juta.
Bagi masyarakat yang ingin berpartisipasi dalam Lomba Napak Tilas, pendaftaran dapat dilakukan melalui menghubungi :
Fatmadi Anas, S.Pt – 0852-5151-9796 Yeni Kartika Sari, SE – 0823-5049-2188 dan Manju, S.Ag – 0821-5154-3111,
atau secara online melalui laman resmi: www.bakesbangpol.tanahbumbukab.go.id
Peringatan Hari Pahlawan 7 Februari bukan sekadar seremoni, tetapi juga momentum untuk menanamkan nilai-nilai perjuangan kepada generasi muda. Dengan mengikuti kegiatan ini, masyarakat tidak hanya mengenang sejarah, tetapi juga merasakan semangat juang yang diwariskan para pahlawan.
