BPBD Tanbu bersama Borneo Indobara Sosialisasi dan Edukasi Kebencanaan Kepada Pelajar
BATULICIN, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) melakukan sosialisasi dan edukasi kebencanaan kepada para pelajar. Kegiatan kali ini digelar di SMP Negeri 1 Angsana di Kecamatan Angasana, Rabu, 9 Maret 2024.
Ini sebagai langkah preventif menghadapi potensi bencana. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan siswa terhadap berbagai jenis bencana alam.
Dalam sosialisasi ini hadir sebanyak 56 peserta didik dari masing-masing perwakilan kelas VII, VIII dan IX didampingi guru sekolah.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD H Sulhadi mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan komunikasi, informasi dan edukasi kebencanaan kepada para siswa.
“Target kegiatan kami generasi muda. Dengan harapan bisa menjadi agenda informasi yang cepat terkait kebencanaan yang terjadi di daerahnya”, ucap Kalaksa.
Plt Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 1 Angsana, Eko Wahyuningsih, menyambut baik dengan kegiatan sosialisasi edukasi kebencanaan.
Melalui kegiatan ini, tentunya dapat menambah pengetahuan kebencanaan kepada para siswa, keluarga ataupun masyarakat sekitar.
“Kepada para siswa agar memperhatikan baik-baik materi yang di berikan agar nantinya bisa berbagi dengan teman-teman lainnya,” pesannya.
Sementara itu, dalam kegiatan ini, BPBD berkolaborasi dengan PT Borneo Indobara melalui divisi Emergency Response Team (ERT).
Kegiatan mengangkat tema “Go To School Penanggulangan Bencana”.
Selain memberikan materi sistem dan manajemen penanggulangan bencana, Tim ERT juga memberikan praktek pertolongan pertama saat terjadi kecelakaan.
“Semoga dengan kegiatan ini dapat bermanfaat bagi para siswa. Serta menerapkan pembelajaran ini kepada masyarakat ataupun keluarga”, ucap Ahmad Zaini Afrizal selaku divisi ERT.
Kolaborasi ini, lanjutnya, di harapkan akan terus berjalan guna menambah kesadaran dan pengetahuan kebencanaan kepada masyarakat melalui usia dini.
Edukasi ini dianggap penting karena sekolah adalah salah satu tempat yang rentan terhadap bencana, dan pelajar sebagai generasi muda diharapkan memiliki kesiapan mental dan fisik dalam menghadapi situasi darurat. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan pelajar dapat menjadi agen perubahan di lingkungan mereka dan mampu mengedukasi orang-orang di sekitarnya mengenai pentingnya kesiapsiagaan bencana. []